Spot Informasi Bisnis dan Lifestyle Anda

Full width home advertisement

SafelinkU | Shorten your link and earn money

Post Page Advertisement [Top]

SafelinkU | Shorten your link and earn money

Peperangan Rohani Bukan Pilihan

Dalam salah satu perjalanan pelayanan ke luar negeri. Saya bertemu dengan sekelompok hamba Tuhan Indonesia. Saya diminta sharing apa yang kami lakukan dalam perjalanan pelayanan kami ke beberapa negara. Dengan semangat saya sharing apa yang kami lakukan. Saya juga sharingkan dua negara sebelumnya yang kami layani.

Setelah sharing selama 20 menit, ada hamba Tuhan di depan saya yang menanyakan tujuan dan keuntungan melakukan semua pelayanan itu. Dia mengatakan bukankah itu kesombongan mengisahkan pelayanannya sendiri? Mengapa harus berdoa jauh-jauh ke negara lain sementara bisa berdoa di rumah? Bukankah lebih baik uang yang dipakai untuk pergi berdoa di negara lain lebih baik dipakai untuk pelayanan orang-orang miskin?

Pernyataan hamba Tuhan ini membuat saya terhenyak. Kelihatannya saya sharing dengan orang yang salah. Saya kira semua hamba Tuhan yang hadir adalah aliran pantekosta atau kharismatik, ternyata ada golongan lain yang tidak terlalu percaya dengan kegerakan Roh Kudus. Dia juga mengomentari peperangan rohani yang sedang kami kerjakan. Menurutnya itu juga tidak perlu, karena apa yang dilakukan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu sudah tuntas selesai.

Saya diam saja sambil tersenyum. Tadinya saya mau terangkan satu demi satu, tetapi ketika saya baru mau bicara kalimat berikutnya - dia memotong dengan rentetan pertanyaan yang senada.

Ada satu dua hamba Tuhan yang mencoba menerangkan apa yang saya sharingkan, dan merekapun didesak dengan pertanyaan yang memojokkan. Wah ... suasananya jadi ga enak. Saya ambil sikap diam saja. Sambil tetap ramah, tersenyum saya lanjutkan makanan di depan saya.

Dengan saya diam dan mendengarkan nasehatnya, hamba Tuhan ini lebih tenang. Lalu ketika ada topik lain yang bisa dibicarakan, sayapun ikut bicara dengan mereka.

Pulang dari pertemuan itu memaksa saya merenungkan pertanyaannya. Bukan saya tidak bisa menjawab pertanyaannya, tetapi saya prihatin dengan pertanyaannya. Dia ini hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan tidak setuju dengan hal-hal yang rohani lalu apa yang menarik baginya? Apalagi dia belum bisa melihat bahwa peperangan rohani itu nyata dan penting dilakukan. 

Saya prihatin sekaligus sedih. Karena saya sadar manusia itu adalah makhluk rohani. Manusia itu makhluk rohani yang memiliki jiwa dan tinggal di dalam tubuh. Roh manusia inilah yang berhubungan dengan Tuhan. Hal-hal yang rohani, yang tidak kelihatan inilah yang berpengaruh besar terhadap hal-hal duniawi. Itu artinya, setiap manusia sebaiknya sadar dan mengerti bahwa hal-hal rohani inilah yang lebih utama dibandingkan hal materi. Hal rohani inilah yang mempengaruhi hal materi.

Saya sebagai hamba Tuhan mesti meletakkan hal rohani di atas hal jasmani. Saya mestinya bisa melihat yang tidak kelihatan mata jasmani ini lebih nyata daripada hal jasmani. Jadi kalau peperangan rohani tidak dianggap perlu bahkan disingkirkan, maka itu akan mendatangkan banyak kerugian bagi kita sendiri.

Penebusan dosa di atas kayu salib dan Kebangkitan Tuhan Yesus menang atas maut itu sah, nyata dan berdampak kekal. Kemenangan atas maut sudah dilakkukan. Sudah terjadi dan ditetapkan selamanya.
Setan tahu bahwa dia tidak lagi berkuasa atas maut, khususnya atas hidup orang-orang yang menerima penebusan melalui Darah Tuhan. Yesus Kristus. Tetapi setan tetap setan. Dialah penipu, pembohong, pencuri dan pembinasa. Dia tahu tetapi pura-pura tidak tahu. Walau kemenangan Yesus Kristus sudah dinyatakan final, tetap setan berlagak tuli dan bodoh sehingga dia tetap dengan rencananya merusak manusia dan membawa sebanyak mungkin manusia masuk neraka. Setan tetap bersemangat mencobai manusia dan menipu walau karya penebusan melalui Darah Anak Domba sudah dinyatakan.

Makanya Firman Tuhan mengatakan, "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! [Yakobus 4:7-8]

Tunduk kepada Allah dan lawanlah Iblis! sekali lagi saya katakan, tunduk kepada Allah dan lawan! Kalimat berikutnya dikatakan "...maka ia akan lari dari padamu!".
Tetapi kalau tidak tunduk kepada Allah dan tidak melawan Iblis, maka setan bebas melakukan penipuan, kebohongan, pencurian dan pembinasaan, kalau kita biarkan, tidak dianggap ada, setan tetap menggerogoti kita.

Coba kita perhatikan semua kejadian di sekeliling kita. Berapa banyak manusia yang ditipu setan untuk hidup dalam daging dan dalam dosanya. Berapa banyak yang diperdaya dengan pengertiannya yang salah dan gelap kemudian hidupnya hancur.

Bukankah daging kita ini juga merusak dan menjauhkan kita dari Tuhan kalau dibiarkan dan dituruti keinginannya? Lalu apa yang harus kita kerjakan? Bukankah kita harus melawan keinginan daging kita dan berjuang melatihnya menuruti keinginan kita yang lebih baik?

Demikian juga dengan peperangan rohani.
Kalau kita hanya diam pasif menganggap setan akan 'fair play' dan 'rela menundukkan diri' kepada kemenangan Kristus maka itu salah besar. Kita juga salah kalau menganggap bahwa hal rohani itu hanya urusannya Tuhan dan malaikatnya. Padahal kita inilah makhluk rohani ciptaan Tuhan. Kita juga mesti berperan aktif melawan kegelapan dalam penundukkan kita kepada Tuhan.

Coba kita perhatikan lagi Firman Tuhan berikut ini
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat
supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab ia yang memelihara kamu.

Dengan saya diam dan mendengarkan nasehatnya, hamba Tuhan ini lebih tenang. Lalu ketika ada topik lain yang bisa dibicarakan, sayapun ikut bicara dengan mereka.

Pulang dari pertemuan itu memaksa saya merenungkan pertanyaannya. Bukan saya tidak bisa menjawab pertanyaannya, tetapi saya prihatin dengan pertanyaannya. Dia ini hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan tidak setuju dengan hal-hal yang rohani lalu apa yang menarik baginya? Apalagi dia belum bisa melihat bahwa peperangan rohani itu nyata dan penting dilakukan.

Saya prihatin sekaligus sedih. Karena saya sadar manusia itu adalah makhluk rohani. Manusia itu makhluk rohani yang memiliki jiwa dan tinggal di dalam tubuh. Roh manusia inilah yang berhubungan dengan Tuhan. Hal-hal yang rohani, yang tidak kelihatan inilah yang berpengaruh besar terhadap hal-hal duniawi. Itu artinya, setiap manusia sebaiknya sadar dan mengerti bahwa hal-hal rohani inilah yang lebih utama dibandingkan hal materi. Hal rohani inilah yang mempengaruhi hal materi.

Saya sebagai hamba Tuhan mesti meletakkan hal rohani di atas hal jasmani. Saya mestinya bisa melihat yang tidak kelihatan mata jasmani ini lebih nyata  daripada hal jasmani. Jadi kalau peperangan rohani tidak dianggap perlu bahkan disingkirkan, maka itu akan mendatangkan banyak kerugian bagi kita sendiri.

Penebusan dosa di atas kayu salib dan Kebangkitan Tuhan Yesus menang atas maut itu sah, nyata dan berdampak kekal. Kemenangan atas maut sudah dilakukan. Sudah terjadi dan ditetapkan selamanya.
Setan tahu bahwa dia tidak lagi berkuasa atas maut, khususnya atas hidup orang-orang yang menerima penebusan melalui Darah Tuhan Yesus Kristus. Tetapi setan tetap setan. Dialah penipu, pembohong, pencuri dan pembinasa. Dia tahu tetapi pura-pura tidak tahu. Walau kemenangan Yesus Kristus sudah dinyatakan final, tetap setan berlagak tuli dan bodoh sehingga dia tetap dengan rencananya merusak manusia dan membawa sebanyak mungkin manusia masuk neraka. Setan tetap bersemangat mencobai manusia dan menipu walau karya penebusan melalui Darah Anak Domba sudah dinyatakan.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Dan Allah sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan_Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. [1 Petrus 5:6-11]

Pertama tama rendahkan diri di bawah Tangan Tuhan, serahkan kekuatiran kita kepada Tuhan. Berikutnya, sadar, berjaga-jaga lalu lawanlah si Iblis! Lawan dengan iman yang teguh, maka Tuhan akan meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan hidup kita.
Menurut saya, peperangan rohani itu bukan pilihan!


By His Grace,
Ps. Yosea D. Christiono


No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]