Spot Informasi Bisnis dan Lifestyle Anda

Full width home advertisement

SafelinkU | Shorten your link and earn money

Post Page Advertisement [Top]

SafelinkU | Shorten your link and earn money

BUKTI ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN [1]



Dikelilingi oleh orang-orang yang takut akan Tuhan adalah Anugerah. Mereka ini menjalankan hidupnya dengan penuh kesadaran akan KUASA TUHAN yang absolute dan mentaati Firman TUHAN.

Hidup yang jauh dari kepentingan diri sendiri karena prioritas hidupnya adalah menyenangkan hati TUHAN Pencipta mereka. Melakukan Kehendak TUHAN adalah kesukaan hidup mereka.
Mereka memberikan bukti nyata penyertaan TUHAN, bukti TUHAN yang hidup di dalam mereka.
Pekerjaan TUHAN di dalam hidup mereka nyata, dapat dilihat mata.

Orang-orang yang takut akan TUHAN bukan hanya mereka yang berbicara tentang TUHAN, tetapi mereka sadar sumber hidupnya bergantung kepada TUHAN dan yang melakukan Firman Nya. Mereka menjauhkan diri dari yang jahat, menjaga kekudusan hidupnya, menjagai hati mereka supaya tidak tercemar, hidup rendah hati dan murah hati.

Setiap ada godaan untuk membalas kejahatan orang lain, sepertinya ada ‘rem’ dalam hati mereka. Mereka mempertimbangkan untuk lebih mentaati Firman TUHAN dibandingkan memuaskan hati mereka sendiri. Pertimbangan hati mereka luas dan dalam. Tidak reaktif menuruti emosi mereka.

Saya perhatikan kehidupan beberapa orang yang saya kenal hidup mengandalkan TUHAN.
Setiap kali saya berbicara dengan orang-orang ini, ada luapan kasih dan semangat Illahi yang dialirkan ke hati saya. Ceritanya biasa saja, tetapi sepertinya ada atmosfir Illahi yang menyertai.
Dan hidup bertahun-tahun dengan orang-orang ini memberikan saya pelajaran iman yang bagus.
Saya mencatat ada 6 sikap yang saling terkait sebagai tanda mereka hidup mengandalkan TUHAN.
Ke 6 sikap hidup itu adalah perkataan, luapan hati, perbuatan, pengaruh, uang dan semangat atau gairah yang tidak mudah padam.

Yang pertama adalah perkataan atau ucapan.
Perkataannya baik, berdasarkan kebenaran. Tidak negatif dan tidak menjelekkan orang lain. Perkataannya sungguh berisi, bukan omongan yang sia-sia. Kalau menceritakan kenyataan selalu disisipi dengan perkataan iman. Perkataan iman inilah yang membangun.
Contohnya ketika bicara tentang perkembangan ekonomi global yang memang masih suram; dia bicara kenyataan yang terjadi tetapi kemudian ditambahi dengan perkataan iman tentang Tanah Gosyen, tentang rencana TUHAN yang baik untuk anak-anakNya.

Ketika berbicara tentang seseorang yang mengalami pengkhianatan. Dia ceritakan kenyataan bagaimana itu terjadi, juga berkaitan dengan sebab-sebabnya – yang baiknya adalah dia tidak menambahi dengan pendapat emosinya. Dia tetap bicara netral, diakhiri dengan perkataan iman yang mencoba menghibur dan menguatkan. Bahkan dia berdoa minta pengertian TUHAN turun atas orang ini.

Sungguh orang yang mengandalkan TUHAN bisa menjadi teman yang baik, bahkan menjadi konselor yang baik. Orangnya dapat dipercaya karena perkataannya sesuai dengan sikap hatinya dan perbuatannya. Kuat menerima cerita seheboh apapun, tidak mudah bocor ke orang lain.

Yang kedua adalah luapan hati,
Hatinya penuh dengan kebaikan TUHAN dan kesaksian hidup yang baik. Bukan hanya hatinya ‘penuh’ saja, tetapi ‘meluap’ keluar.
Hatinya ingin berbagi, bukan orang yang pelit berbagi cerita kehidupan. Orang-orang di sekelilingnya menyukainya karena memang hatinya meluap dengan kebaikan. Dia tidak tahan melihat orang menderita. Kalau bisa menolong maka langsung dilakukannya, tetapi kalau tidak bisa maka dia akan usahakan ada orang lain menolong orang itu. Sungguh luapan hatinya adalah kebaikan semata.
Bukan berarti dia bersih dari kesalahan dan kejahatan. Tetapi kedekatannya dengan TUHAN membuat yang salah segera disadari dan dibetulkan. Ketergantungannya dengan TUHAN membuat pikiran jahat muncul sebentar lalu ditundukkan untuk lebih mentaati Firman TUHAN.
Kalau ada orang yang salah mengerti dengan ucapan dan sikanya, maka dia sabar menghadapi. Tetapi menjaga ketulusan hati dari tidak berprasangka.

Yang ketiga adalah perbuatannya yang baik dan berdasarkan Kebenaran TUHAN.
Dia tidak hanya bicara dan bicara tanpa bukti perbuatan yang sepadan.
Catatan sekian tahun bahkan sekian belas tahun hidupnya menjadi bukti hidup bahwa perkataannya sesuai dengan hatinya dan perbuatannya. Ketiga bagian itu tidak terpisahkan dalam hidupnya.
Hatinya, perkataannya dan perbuatannya.
Menyenangkan melihat bukti pekerjaan TUHAN dalam hidupnya. Rasanya karakter TUHAN terwujud dalam sikapnya. Kalau ada orang yang tidak mengenal pribadinya dan hanya meng-gosipkannya karena pengaruh perkataan orang lain yang iri hati, maka dia tidak merespon negatif. Dia hanya tersenyum dan tidak menanggapinya. Untuk apa buang-buang waktu untuk membicarakan perkataan orang lain yang tidak ada dasarnya. Lebih baik bicarakan apa yang baik di lakukan untuk TUHAN ke depan.

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:7-8)

By His Grace,
Ps. Yosea D. Christiono

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]