"O, How Blessed!"
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang punya kerajaan Surga" [Mat. 5:3]
Di dalam Injil Matius pasal 5, terdapat 9 "Sabda bahagia".
Ke-9 kalimat itu dimulai dengan kata yang lebih tepatnya diterjemahkan : "Oh, betapa diberkatinya orang yang ..."
Jadi ke-9 Sabda bahagia itu bukan perintah dan juga bukan harapan akan sesuatu yang belum terjadi, melainkan ucapan selamat atas keadaan yang sudah terjadi di masa ini kepada para murid Tuhan.
Jadi, di ayat 3, Yesus sebenarnya sedang berseru : "Oh, betapa diberkatinya orang yang miskin, yang menyadari betapa dia memerlukan Allah, karena dengan demikian dia dapat menerima Allah untuk memerintah di dalam dirinya".
Kata Yunani makarios yang diterjemahkan 'berbahagia' itu dulunya dipakai untuk menggambarkan kondisi para dewa yang penuh kebahagiaan. Tetapi bagi orang Kristen, makarios, yaitu kondisi keberkatan itu, bukan kebahagiaan yang semu dan sementara, melainkan kondisi Ilahi dari kerohaniannya. Di ayat 3, Sabda bahagia yang pertama itu, adalah kondisi keberkatan seseorang yang merasa dirinya tidak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa tanpa Tuhan, sedemikian sehingga ia hanya dapat bergantung kepada Tuhan.
Tuhan Yesus sendiri selama hidupnya di bumi, hanya menggantungkan segala kehidupan-Nya kepada Bapa di Surga dan kepada Roh Kudus.
Keserupaan kita dengan Kristus, Christlikeness, dimulai dengan kondisi keberkatan ini : "begitu miskin, sehingga menggantungkan diri seutuhnya kepada Tuhan, tidak kepada siapa pun atau apapun."
O, how blessed!
No comments:
Post a Comment